Sabtu, 24 Oktober 2015

Tentang Agama Buddha



Ayo....kita memahami Buddha
Klik........📥 Artikel Buddhis http://artikel-anien.blogspot.com/


PENGENALAN AGAMA BUDDHA

Pernah sy brtny ma bbrapa temen anak sy yg skolah ny masih sd dan msh blm mempelajari Agama Buddha...tentang agama Buddha..prtnyaan sederhana "apa agama kalian" mrk serentak menjawab; "agama Buddha".sy hny trsenyum dn
berkata"bagus".
Slanjut ny sy mmberi pertnyaan lg " Lalu klo kalian beragama Buddha, trus siapa Tuhan ny?" lalu mereka pd brpikir lalu mnjawab "Dewi Kwan Im" ada yg menjawab "Thi Kong" ada jg yg lucuny mnjawab "kera sakti" mngkn krena teringat film ny kali 😂. Pokok ny segala yg berakhiran kong diblng Tuhan..lalu akong ny gimana? Tuhan jg?..😁😁
Brawal dr pertanyaan ini trus sy berpikir apakah mereka ini blm mengenal Agama Buddha atau hny status doank,yg istilahny Buddha KTP.

Topik kali ini sy mngambil Pengenalan terhadap Buddha dari awal..

1. Apa itu Agama Buddha..?

Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India yg skrg ini disebut Nepal. Pendiri agama Buddha ialah Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali). Agama Buddha adalah agama tertua yg dianut oleh umat di seluruh dunia.

2. Siapa Tuhan dalam Agama Buddha..?

Klo tidak mengetahui agama Buddha maka akan kebingungan untuk menjawab pertanyaan ini 😇.

Konsep Ketuhanan dalam Agama Buddha.
Secara umum, kebanyakan pandangan yang ada menganggap seseorang yang beragama harus mempunyai “Satu Tuhan yang diakui”. Konsep Tuhan dari sudut pandang ini jelas mempersonifikasikan Tuhan sebagai Sosok pribadi atau makhluk seperti halnya manusia. Keyakinan akan konsep ini tentunya bukan sesuatu yang asing bagi kita, karena sejak kecil kita sudah mendapat modal yang kuat akan konsep Tuhan sebagai makhluk Adikuasa yang mencipta alam semesta beserta seluruh isinya dari pendidikan disekolah maupun lingkungan sekitar kita.

Yang sulit adalah, ketika kita mendapatkan kebenaran hakiki dari suatu konsep yang lain, yang menyatakan bahwa konsep yang kita yakini selama ini ternyata keliru atau salah. Sulitnya karena  kemelekatan  kita  pada  konsep tersebut (bahwa “Tuhan dipandang sebagai Sosok Pribadi”, pengatur dan pencipta alam semesta beserta isinya) telah begitu kuat. Jika kemelekatan (Kepercayaan) kita terhadap konsep itu sudah demikian kuatnya, maka kita akan selalu menjadi pendebat seluruh konsep yang ada, walaupun konsep yang lain mungkin menawarkan sudut pandang yang sebenarnya.

Sejauh ini masih banyak yang mempertanyakan, dalam agama Buddha itu Tuhannya yang mana, bagaimana pula karakteristiknya, mengapa pula dalam sutta-sutta ataupun ceramah Dhamma, konsep tentang Tuhan ini sangat jarang disinggung ?
Bagaimana sesungguhnya konsep mengenai Tuhan dalam agama Buddha ?

Menurut para ahli , dikatakan bahwa agama Buddha digolongkan sebagai agama yang Agnostik (Tidak mengetahui keberadaan Tuhan) dan tidak mengenal Tuhan pencipta (Atheis).
Menurut para Atheis, dikatakan bahwa Buddhisme tidak bisa disebut sebagai agama, karena tidak adanya Tuhan dan segala macamnya, namun lebih cenderung ke filosofi.

Dalam teori Buddhis, memang tidak dikenal adanya konsep Tuhan dengan definisi sebagai pencipta dan pengatur alam semesta beserta segala isinya dengan watak atau sifat-sifat seperti manusia, yang bisa marah, senang, benci, sayang, dsb. Sehingga agama Buddha sering disebut Atheis.

Tentunya konsep ini sangat tidak memuaskan beberapa pihak dan orang-orang yang sudah terlanjur melekat pada pandangan Tuhan sebagai pribadi atau makhluk Yang Agung, Maha Tinggi dan Maha segala-galanya, dimana menuntut setiap agama harus mempunyai konsep yang sama seperti itu. Namun, cara pandang ajaran Buddha terhadap konsep Tuhan ini memang sangat berbeda dibanding agama-agama lainnya.

TUHAN dalam agama Buddha didefinisikan sebagai “Yang Mutlak” , maka jika meminta definisi Tuhan sebagai Yang Mutlak ini, kita dapat merujuk pada uraian sabda Sang Buddha tentang Nibbana yang ada pada Sutta Pitaka, Udana VIII : 3.

“Ketahuilah para Bhikkhu,

bahwa ada sesuatu Yang tidak dilahirkan,

Yang tidak menjelma, Yang tidak tercipta, Yang mutlak.

Apabila tidak ada Yang tidak dilahirkan,

Yang tidak menjelma,Yang tidak diciptakan, Yang mutlak,

maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran,

 penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Tetapi, karena ada Yang tidak dilahirkan,

Yang tidak menjelma, Yang tidak tercipta, Yang mutlak,

maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran,

penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu”.

Dalam hal ini agama Buddha termasuk agama Theistik (ber-Tuhan). “Yang Mutlak” itu sendiri adalah istilah falsafah, bukan istilah yang biasa dipakai dalam kehidupan keagamaan. Dalam kehidupan keagamaan “Yang Mutlak”  itulah yang disebut dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah "Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang" yang artinya "Sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak menjelma, Tidak tercipta dan Yang Mutlak". Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Mahaesa adalah suatu yang “Tanpa Aku” (anatta/anatman), yang tidak dapat dipersonifikasikan (disamakan dengan suatu sosok yang berkepribadian) dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apapun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.

Agama Buddha boleh-boleh saja dikatakan Atheis, karena jika melihatnya hanya dari sudut pandang Personal, agama Buddha memang tidak memiliki Tuhan yang berkepribadian seperti itu. (yang memiliki sifat murka, cemburu, menghukum, pilih kasih, sayang dan sebagainya ).

“Apabila, O para bhikkhu, makhluk-makhluk mengalami penderitaan dan kebahagiaan sebagai hasil atau sebab dari ciptaan Tuhan (Issaranimmanahetu), maka para petapa telanjang ini tentu juga diciptakan oleh satu Tuhan yang jahat/nakal (Papakena Issara), karena mereka kini mengalami penderitaan yang sangat mengerikan”.

3.Pendiri Agama Buddha

Siddhartha Gautama adalah guru spiritual dari wilayah timur laut India yang juga merupakan pendiri Agama Buddha , yg skrg dikenal dengan Sang Buddha.

Siddharta  Dautama adalah seorang pangeran di negara India beliau dilahirkan pada tahun 563 SM di Taman Lumbini, saat Ratu Maha Maya sang ibunda melahirkan , beliau berdiri memegang dahan pohon sala. Pada saat ia lahir, dua arus kecil jatuh dari langit, yang satu dingin sedangkan yang lainnya hangat. Arus tersebut membasuh tubuh Siddhartha. Siddhartha lahir dalam keadaan bersih tanpa noda, berdiri tegak dan langsung dapat melangkah , 7 langkah ke arah utara, dan tempat yang dipijakinya ditumbuhi bunga teratai.

Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa Pangeran kelak akan menjadi seorang Chakrawartin (Maharaja Dunia) atau akan menjadi seorang Buddha. Hanya pertapa Kondañña yang dengan tegas meramalkan bahwa Pangeran kelak akan menjadi Buddha. 

4. Keyakinan umat Agama Buddha

Sad Saddha artinya keyakinan. Keyakinan disini bukan berarti kepercayaan yang membabi buta, atau asal percaya saja, akan tetapi keyakinan yang berdasarkan pada fakta dan kebenaran. Yang dimaksud kebenaran adalah kesunyataan (Paramatha Sacca).
Isi dari Sad Saddha atau 6 keyakinan adalah :

-SADDHA terhadap Tuhan Yang Maha Esa
-SADDHA terhadap Tiratana
-SADDHA terhadap Buddha, Bodhisatva, Arahat & Dewa
-SADDHA terhadap Hukum-hukum Kesunyataan
-SADDHA terhadap Kitab suci Tipitaka
-SADDHA terhadap Nibanna 

Keyakinan atau Saddha mengandung 2 unsur, yaitu : 

             1. Melihat atau mengalami langsung (EhiPassiko)
             2. Percaya kepada orang yang mengajarkan Dharma
                 yaitu Buddha.

5. Kitab suci agama Buddha.
   
Tripitaka adalah kitab suci agama Budha. “Tri” artinya “tiga” dan “Pitaka”artinya “keranjang”atau kumpulan,
jadi Tripitaka  adalah  tiga keranjang. Tripitaka terdiri dari :

Vinaya Pitaka
Vinaya Pitaka merupakan suatu kumpulan tata tertib dan peraturan cara hidup yang ditetapkan untuk mengatur murid-murid sang  Budha yang telah diangkat menjadi Bhikku atau Bhikkuni ke dalam Sangha.

Sutta Pitaka
Sutta Pitaka adalah kumpulan ceramah, dialog, atau berisi wejangan-wejangan sang Budha.

Abidharma Pitaka
Abidharma atau abhidhamma adalah susunan ceramah dan perkembangan logika tentang dharma dari ajaran Hyang Buddha, membahas filsafat dan metafisika, juga sastra, memberikan definisi kata-kata Buddha Dharma, dan penjelasan terperinci mengenai filsafat dengan sistematis, memantapkan suatu metode mengenai latihan spiritual oleh para sesepuh dari aliran atau sekte pada waktu itu.

Ini lah pandangan yg sy bagikan kepada pembaca yg ingin mengetahui Agama Buddha.

SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATA
Semoga semua makhluk bahagia.. Saddhu..Saddhu..Saddhu..