Rabu, 23 September 2015

Roh,hantu,setan,kemasukan mahluk gaib, ...dari sudut pandang Buddhis gimana?



Kadang aku pernah bertanya pada diri sendiri, dan merasa heran, apa benar ada hantu..dan sering membuat aku ketakutan.ini sering terjadi saat berjalan sendiri terasa bulu roma berdiri,entah karena kedinginan atau karena ada hantu yang bakalan datang.
Dulu semasa aku zaman esde, sering ditakutin sama teman saat melihat orang meninggal karena kecelakaan, yang parah nya teman ku ini mengatakan bahwa roh nya tadi malam nya datang mencari aku,karena ketakutan sampai seminggu ngak keluar rumah,begitu pulang sekolah langsung kekamar,beli hu thau(zimat) tempel didepan pintu kamar.tidak berani nonton film horor ..😂 .
Masih ingat kan jelangkung, nah ini sampai sekarang masih trauma..pernah juga, kurang kerjaan dengan teman2 mencoba permainan ini,teman ku kemasukan aku dengan beberapa teman lari terbirit hingga sandal yang baru dibeli pun hilang, entah diambil sama hantu nya atau ketinggalan hingga sekarang masih misteri..😁
Ini singkat ceritaku tentang masa kalau mengingat judul artikel ini.

Untuk membahas topik kali ini melalui jalur ajaran Sang Buddha, pertama tama saya tanya melalui via mbah google dan mendapatkan beberapa pemecahan masalah ini, kalo ditanya hantu atau setan tu ada gk sih..? Jawaban ny ada, trus menganggu gk? Hantu atau setan tidak pernah menganggu kita,karena alam mereka berbeda,penampakan atau sejenisny itu hanya ketakutan dari diri kita sendiri..ini beneran..pernah gk kita di lukai ma hantu?gk kan?klo pun ada segera visum,tuntut,selesai..kan?😁

Skrg sudah mengerti melalui ajaran Buddhis aku mendapatkan jawaban ny...

Khotbah di luar dinding
Tirokuddham sutta

1.
Di luar dinding mereka berdiri dan menunggu,
Dan di perempatan serta pertigaan jalan:
Kembali ke rumah mereka yang dahulu,
Mereka menunggu di samping tiang-tiang gerbang.

2.
Tetapi ketika pesta besar disiapkan
Dengan beraneka ragam makanan dan minuman,
Bahwasanya tak seorang pun mengingat
Mahluk-mahluk itu berasal dari tindakan-tindakan lampau mereka.

3.
Demikianlah mereka yang (adalah) penuh kasih sayang
Di hati memberi bagi sanak saudara
Minuman dan makanan seperti itu yang murni
Dan baik serta cocok pada saat-saat ini:

4.
‘Maka biarlah ini untuk sanak-saudara
’‘Semoga sanak-saudara memperoleh kebahagiaan.
’Mahluk-mahluk halus dari sanak saudara yang telah meninggal ini
Yang berhimpun dan berkumpul di sana

5.
Dengan bersemangat akan memberikan berkah mereka
Atas beraneka ragam <berlimpah> makanan dan minuman:
‘Maka semoga sanak saudara kita berumur panjang,
‘Oleh karena merekalah kita memiliki perolehan ini;

6.
‘Karena penghormatan bagi kita telah dilakukan,
‘Tak ada pemberi yang pernah kekurangan buah.
’Karena di sana tidak pernah ada pembajakan,
Tidak juga terdapat pengembalaan-ternak apa pun,

7.
Sama juga tidak ada perdagangan,
Tidak juga pertukaran uang emas:
Mahluk halus sanak-saudara yang telah meninggal itu
Hidup di sana dari pemberian yang diberikan di sini;

8.
Seperti air hujan yang tercurah di bukit
Mengalir turun mencapai lembah yang kosong,
Demikianlah pemberian yang diberikan di sini dapat berguna
Bagi setan sanak-saudara yang telah meninggal.

9.
Seperti dasar-sungai yang bila penuh dapat menampung
Air yang turun mengisi lautan,
Demikian pula pemberian yang diberikan di sini dapat berguna
Bagi mahluk halus sanak- keluarga yang telah meninggal.

10.
‘Dahulu dia memberi kepadaku, dia bekerja untukku,
‘Dahulu dia adalah sanak –saudaraku, temanku, sesamaku’.
Maka berikan dana bagi mereka yang telah meninggal,
Dengan mengingat apa yang dahulu biasa mereka lakukan.

11.
Bukan ratap nangis, bukan pula kesedihan,
Bukan berkabung jenis apa pun, menolong
Mereka  yang telah meninggal, yang sanakv-saudaranya tetap
(Tidak bisa menolong mereka dengan bertindak) demikian.

12.
Tetapi ketika persembahan ini diberikan
Dan ditempatkan dengan baik di dalam Sangha
Bagi mereka, maka dana itu bisa berguna lama
Bagi mereka di masa depan dan juga segera.

13.
Demikianlah, Dhamma bagi sanak-saudara telah ditunjukkan,
Juga bagaimana penghormatan yang tinggi bagi yang telah meninggal dilakukan,
Dan bagaimana para Bhikkhu dapat pula diberi kekuatan,
Dan bagaimana jasa kebaikan yang besar dapat disimpan olehmu.
 
Kesimpulan dari semua ini, kita sebagai umat buddhis jangan lupa akan manfaat dari pelimpahan jasa...ini penting mengingat ada makluk di alam Peta, maka ny kalo ditanya ma Bhante mana pun,hantu tuh ada ngk? Pasti jawaban nya ada.
Kan kita tau makna dari pelimpahan jasa...ni ku jelasin..😇
Pelimpahan jasa itu.....hmmm😯 ..ya..inti ny melakukan perbuatan baik atas nama leluhur,orang yang tlah jauh,wafat....
Stlah mengerti,skrg melihat atau mendengar hal hal gaib ya biasa aj...tp jgn ditakuti y..aku pasti terkejut..😆
Ok..sampai disini dulu y..sampai ketemu artikel selanjut nya..by😉.


Tidak ada komentar: